Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (SOLMET) Silfester Matutina  secara terbuka minta Presiden Jokowi untuk membantu penyelesaian masalah tanah masyarakat di tiga daerah.

Adapun tiga daerah yang mendapat perhatian masyarakat itu adalah kasus di Rempang, Batam (Rempang Eco Park) seluas 17.000 HA dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional. Kemudian kasus di Bojong Bojong, Malaka Depok (Kampus UIII) seluas 111 HA dan tanah Warga Transmigran Desa Bantahan I, Mandailing Natal seluas 748 HA yang di Caplok PTPN IV Medan dan 168 Ha.

Hal ini disuarakan Silfester secara langsung dalam penutup sambutannya pada Acara Rembug Nasional Persaudaraan Solidritas Merah Putih Indonesia (REMBUGNAS PERSAUDARAAN SOLMET INDONESIA 2023) di Gedung Putih Tio Ma Convention Center, Kota Bogor.

Di hadapan Presiden Jokowi dan 5670 Peserta Rembugnas, Silfer secara terbuka minta perhatian khusus Presiden Jokowi untuk membantu penyelesaian sengketa tanah tanah tersebut hingga masyarakat kecil bisa mendapatkan Keadilan dan Haknya.

Dalam kesempatan yang sama Silfester sekaligus menghimbau agar jajaran di bawah Presiden Jokowi agar lebih bijaksana dalan penyelesaian hak tanah masyarakat.
“Kami tidak mau Keberhasilan Bapak Presiden ternodai oleh oknum-oknum dibawah kepemimpinan Bapak yang tidak bisa menangangi kasus-kasus tanah dengan bijaksana. Kami tidak mau
nama baik Bapak Presiden tercoreng, jelas Silfester.

Sebenarnya Masyarakat Pulau Rempang yang datang menemui kami mengatakan siap mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco Park, asal hak-hak mereka diselesaikan dan 16 Kampung adat yang mereka tinggali sejak 1834 tidak digusur tapi ditata. Begitu juga dengan warga Bojong-Bojong Malaka kota Depok yang tanahnya sudah digusur dan dibangun Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Intinya warga mendukung asalkan Hak Ganti Untung diselesaikan dengan baik. Hal yang sama juga diminta oleh Warga Ex Transmigran Bantahan I Mandailing Natal yang tanahnya yang diberikan negara tahun 1997 di Caplok oleh PTPN sejak 2007 seluas 798 HA dan 186 oleh PT. Pemaris Raya minta agar hak-hak mereka di selesaikan dengan baik, jelas Silfester.

Presiden Jokowi menyambut baik keluhan-keluhan masyarakat yang disampaikan oleh Ketum Solmet, bahkan Presiden selain akan meminta Kementrian terkait dan Kapolri turun ke lapangan bahkan berjanji akan turun langsung ke lapangan
“Nanti saya akan turun ke lapangan dan mengajak menteri terkait, Mas Silfer nanti ikut juga ya “Demikian dikatakan Presiden Jokowi ketika diantar oleh Ketum Solmet Silfester Matutina dan Sekjen Solmet Kamaludin menuju Mobil Kepresidenan RI 1 untuk kembali ke Istana Bogor, pungkas Silfester.

By Setyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *