Bayam merupakan sayuran yang sangat mudah dijumpai di semua pasar Tradisional di Jawa Timur, terutama di kabupaten Bojonegoro.
Manfaat bayam untuk kesehatan tubuh anak sangat banyak, mulai dari melancarkan sistem pencernaan, menjaga kesehatan mata, tulang, gigi, hingga mencegah kanker. Namun sayangnya, justru mayoritas anak di Bojonegoro tidak menyukai bayam. Inilah yang membuat Adib Nurdiyanto, salah satu dosen pengampu mata kuliah nursepreneurship, merasa bahwa para perawat muda profesional dari kampus ISTek ICsada harus memiliki ketrampilan atau kreativitas untuk mengolah bayam menjadi hidangan yang digemari anak-anak. Oleh karena itu, dalam ‘Saturpreneur Day’, istilah untuk kegiatan praktek kewirausahaan di hari Sabtu, Adib memberikan pelatihan pembuatan dawet berbahan bayam kepada para mahasiswa dan mahasiswi kampus ungu, julukan atas ISTek ICsada.
Kegiatan ini merupakan manifestasi dari subtema perkuliahan Nursepreneurship, yakni pembuatan produk. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 1 Kampus Ungu dengan diikuti total sebanyak 120 mahasiswa dalam 2 shift. Dalam kegiatan praktek pembuatan produk ini, Adib menyampaikan bahwa ini bisa menjadi alternatif untuk menu bagi anak yang termasuk kategori stunting, selain sebagai kreasi kewirausahaan. Selama praktek, mahasiswa juga diminta untuk langsung menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dan estimasi pencapaian BEP (Break Even Point).