
Papua Tengah 12 November 2025 – Di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, geliat pembangunan terus bergerak seiring dukungan nyata dari pemerintah pusat. Berbagai kegiatan strategis dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dan komitmen untuk membangun dari timur Indonesia. Program-program ini mencakup bantuan modal usaha bagi penggerak ekonomi kecil, penguatan kelembagaan adat, serta pembangunan fasilitas sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Adapun bentuk dukungan konkret meliputi pembangunan dan renovasi rumah bagi kepala suku, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama sebagai penguatan peran sosial dan kesejahteraan.
Fasilitas umum dan sosial, seperti air bersih, gereja, sekolah, dan kantor Lembaga Masyarakat Adat (LMA) sebagai penguat pelayanan publik dan kelembagaan adat. Bantuan usaha, berupa peternakan, perkebunan, modal usaha, dan kios dagang untuk mendukung ekonomi lokal. Pemberdayaan sosial, melalui sembako, biaya pendidikan, layanan kesehatan, dan sarana mobilitas masyarakat yang mendukung aktivitas sehari-hari.
Dr. Lenis Kogoya, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua (LMAP), sebagai perwakilan pemerintah pusat, menegaskan bahwa dukungan tidak hanya diberikan di Kabupaten Puncak, tetapi juga dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Papua. Program bantuan ini telah terintegrasi dan mendapatkan izin dari pemerintah daerah setempat, sehingga saling mendukung dan tidak tumpang tindih.
Ilaga dikenal dengan nilai-nilai sosial yang hangat dan inklusif. Kebiasaan sapaan sopan dari warga lokal, ditambah dengan senyuman tulus, menjadi ciri khas yang memberikan kenyamanan bagi warga pendatang maupun turis lokal dan mancanegara. Kehangatan ini menjadi modal sosial yang memperkuat semangat gotong royong dalam setiap program pembangunan.
Secara terpisah, Di Distrik Sinak, Kepala Suku Besar Daebenus Murib Aibon sebagai penerima bantuan, memimpin kegiatan sosialisasi Program Unggulan Pemerintah Kabupaten Puncak yang diikuti oleh sekitar 100 warga. Dalam pidatonya, Daebenus menyampaikan dua program utama: Koperasi Merah Putih, yang akan dibentuk di tiap kampung sebagai wadah ekonomi kolektif masyarakat dalam menunjang roda perputaran ekonomi warga Sinak. Pemeriksaan Kesehatan Gratis, yang saat ini sudah berjalan di Puskesmas Sinak dan akan diperluas dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Kegiatan pembangunan juga menyentuh sektor kesehatan spiritual, seperti pembangunan Klinik Kesehatan Sekolah Alkitab (Fasum Pdt. Lenis Kogoya), sebagai bagian dari pelayanan publik berbasis nilai-nilai keimanan.
Setiap kegiatan selalu disambut dengan semangat gotong royong. Masyarakat terlibat aktif, memberikan tenaga dan waktu mereka sebagai bentuk dukungan terhadap Program Strategis Nasional. Keterlibatan para tokoh masyarakat menjadi katalis antusiasme warga, membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal rasa memiliki dan kebersamaan.
Dalam pernyataan resmi kepada media, di Kantor Bupati Puncak, pejabat yang mewakili Bupati, Ferry Laheba, SP (Staf Ahli Bupati bidang Kesejahteraan Masyarakat), didampingi oleh Baerty Baragain, SE (Kepala Bagian Umum) dan Jhon Kogoya, S.Sos (Kepala Bagian Tata Pemerintahan), menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Mereka menegaskan bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan dengan melibatkan kepala suku dan masyarakat adat secara swadaya, serta partisipasi berbagai pihak, telah memberikan dampak kebaikan bersama. Harapannya, seluruh program ini dapat berkelanjutan dan menjadi fondasi pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Menurut Lenis, beberapa program saat ini masih dalam tahap penyelesaian, termasuk rencana pemberdayaan ekonomi bagi penggerak usaha kecil di Jalan Moko, Kampung Yenggerbaga, Distrik Ilaga. Telah dilaksanakan komunikasi intensif terkait pemberian bantuan kios dagang bagi pelaku UMKM. Penentuan lokasi, kebutuhan material, dan isi kios menjadi bagian dari proses partisipatif yang melibatkan masyarakat secara langsung. Kios ini bukan sekadar tempat berdagang, tetapi simbol kemandirian ekonomi lokal yang tumbuh dari akar komunitas. “Kabupaten Puncak tidak hanya bergerak secara fisik, tetapi juga secara sosial dan spiritual. Ini adalah wajah baru Papua: bangkit, bersatu, dan membangun dari dalam”, ujar Staf Khusus Menteri Pertahanan tersebut. (*)
