Lombok Timur – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lombok Timur terus berjalan lancar dan mendapat pengawasan langsung dari pemerintah daerah. Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik, yang juga Ketua Satgas Percepatan Penyelenggaraan MBG, menegaskan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara sekolah, guru, dan penyedia dapur dalam menjaga keberhasilan program.

“Saya pantau terus di MTs Negeri 1 Lombok Timur karena muridnya paling banyak, yaitu 1.182 siswa, dan Alhamdulillah tidak ada kasus seperti yang diberitakan di media sosial,” ujar Juaini Taofik saat ditemui di lokasi, Senin (13/10). Ia menjelaskan, keberhasilan pelaksanaan MBG di sekolah tersebut karena fleksibilitas waktu penyajian makanan dan komunikasi yang efektif antara pihak sekolah dan dapur penyedia.

“Kalau di sini penyajiannya jam 09.30 saat istirahat, jadi makanannya masih segar. Yang penting waktu belajar tidak berkurang,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara cita rasa dan kandungan gizi. “Program ini bukan sekadar soal rasa enak, tapi juga nilai gizinya. Kalau gizinya bagus tapi tidak enak, anak-anak juga tidak mau makan. Alhamdulillah, kalau ada menu yang dikeluhkan, dapur cepat menyesuaikan tanpa mengurangi gizinya,” tambahnya.

Menurut Juaini, keberhasilan MBG membutuhkan dukungan dan komunikasi dari berbagai pihak. “Sukses tidaknya program ini tidak sesederhana yang kita bayangkan. Harus ada dukungan dari sekolah, guru, dan penyedia yang mau mendengarkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala MTsN 1 Lombok Timur, H. Lalu Sundana, menyampaikan bahwa program MBG telah berjalan sekitar tiga bulan dengan hasil positif. “Alhamdulillah tidak ada kendala, murid-murid senang dan makanan selalu habis. Kalau ada menu yang kurang cocok, sekolah bisa berkoordinasi langsung dengan dapur,” jelasnya.

Ia berharap program MBG tetap berlanjut karena memberikan manfaat besar bagi siswa. “Anak-anak jadi lebih semangat belajar sampai siang hari. Kalau bisa, guru dan petugas yang membantu juga mendapat insentif agar lebih semangat,” ujarnya.

Sekolah Garuda Nusantara

Selain meninjau pelaksanaan MBG, Sekda Juaini Taofik juga mengungkapkan perkembangan rencana pendirian Sekolah Garuda Nusantara di Lombok Timur. Menurutnya, Bupati Lombok Timur terus melakukan lobi dan koordinasi dengan Kantor Staf Presiden (KSP) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi agar Lombok Timur dapat menjadi lokasi sekolah unggulan tersebut.

“Begitu mendengar program Sekolah Garuda Nusantara ini, Pak Bupati langsung menyiapkan lahan seluas 20 hektare. Proposal dan IMB sudah disiapkan, dan pertemuan juga sudah dilakukan. Harapannya, akhir 2025 Lombok Timur ditetapkan sebagai lokasi Sekolah Garuda Nusantara,” kata Juaini.

Ia menegaskan bahwa keberadaan sekolah tersebut akan menjadi lompatan besar bagi kualitas pendidikan di Lombok Timur. “Kami ingin siswa-siswa di Lombok Timur nantinya bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri seperti Harvard atau Massachusetts University. Sekolah Garuda Nusantara akan menyiapkan mereka untuk itu,” jelasnya.

Dengan jumlah penduduk mencapai 26 persen dari total penduduk Nusa Tenggara Barat, Lombok Timur dinilai layak menjadi pusat pendidikan unggul. “Kami fokus menyiapkan lahan dan dokumen pendukung, karena muridnya nanti tidak hanya dari Lombok Timur, tetapi dari berbagai daerah di Indonesia,” tutup Juaini.

(Florecita)

By Setyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *