Jakarta – PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX), perusahaan logistik terkemuka, mencatat peningkatan pendapatan hingga Kuartal III-2024 sebesar Rp523,34 miliar, naik 16,58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp448,90 miliar. Meski begitu, laba bruto turun 9,48% menjadi Rp105,69 miliar dari Rp116,76 miliar di tahun 2023.

“Laba komprehensif tahun berjalan turun signifikan sebesar 86,50% menjadi Rp967 juta dari Rp71,37 miliar,” ungkap Denny Parhan, Corporate Secretary PT Satria Antaran Prima Tbk, dalam Public Expose Insidentil, via zoom meeting pada hari Rabu (8/1/2025).

Dari sisi aset, Denny menuturkan, total aset perseroan per Kuartal III-2024 mencapai Rp326,33 miliar, naik 0,67% dibandingkan akhir tahun 2023 sebesar Rp324,16 miliar.

Menurut Denny, Perseroan mengadopsi beberapa strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan bisnis yakni dengan cara
yang pertama berfokus pada segmen B2B yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan.

Kemudian memperkuat kerjasama dengan platform aggregator untuk meningkatkan volume pengiriman. Selain itu Perusahaan juga akan memperkuat posisi di pasar COD sebagai market leader. Serta meningkatkan kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas layanan operasional dan tentunya akan melakukan Efisiensi biaya dengan pengintegrasian sorting center dan konsolidasi gudang. Hal tersebut tentunya dibarengi dengan penguatan sistem IT dan digital untuk mendukung operasional.

Penurunan kinerja SAPX pada Kuartal III-2024 mempengaruhi harga saham yang mengalami volatilitas signifikan. Perseroan mengaku tidak mengetahui penyebab pasti penurunan saham, tetapi menyebutkan beberapa faktor potensial seperti, ketidakpastian ekonomi global, Situasi geopolitik dan inflasi, kenaikan suku bunga serta penurunan performa dibanding Kuartal II-2024.

Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya mengirimkan surat terkait volatilitas saham SAPX pada Desember 2024. SAPX merespons dengan menegaskan bahwa mereka tidak memiliki informasi material yang memicu volatilitas tersebut.

Kedepan SAPX tetap optimis melalui inovasi layanan, efisiensi operasional, dan kolaborasi dengan mitra strategis. Fokus pada core business dan investasi di sektor digital diharapkan mampu memulihkan kinerja dan menstabilkan pergerakan saham.

(Red)

By Setyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *