Tangerang Selatan, – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah unit bisnis produktif yang beroperasi pada skala mikro, kecil, atau menengah dan dimiliki oleh individu atau badan usaha. Jumlah UMKM di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Namun, UMKM menghadapi berbagai tantangan yang menghambat peningkatan kinerjanya, seperti keterbatasan akses ke modal, teknologi, pelatihan, dan pasar. Hal ini menegaskan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, memberikan kontribusi secara signifikan pada Produk Domestik Bruto serta penciptaan lapangan kerja. Dengan kata lain, keberhasilan UMKM secara ekonomi berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sebagaimana grafik yang dapat dilihat pada Gambar 1, data tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Indonesia telah mencapai 65,4 juta dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 123.300 orang.

Ganbar 1. Grafik Pertumbuhan UMKM Indonesia Tahun 2015-2019 (Sumber: Kementerian Koperasi Dan UMKM RI)

Tangerang Selatan adalah daerah dengan potensi ekonomi yang besar karena lokasinya yang berdekatan dengan berbagai wilayah perkotaan. Dengan potensi wilayah tersebut, UMKM di Tangerang Selatan memiliki peluang untuk berkembang pesat. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada tahun 2022 terdapat 149.644 UMKM di daerah Tangerang Selatan. Angka tersebut merupakan sebuah bukti bahwa iklim kewirausahaan sangat besar di wilayah Tangerang Selatan. Namun, UMKM sering kali menghadapi berbagai tantangan. Tantangan yangdihadapi UMKM sangat beragam, menyangkut kapasitas produksi, sumber daya manusia, akses terhadap pasar dan pembiayaan, kurangnya pengetahuan mengenai teknologi, serta permasalahan birokrasi.

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang Selatan telah melakukan upaya untuk membantu UMKM menghadapi tantangan dalam pengembangan UMKM melalui pendampingan pelaku usaha mikro sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Contoh Pendampingan UMKM oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang Selatan (Sumber:bidiktangsel.com)

Dalam hal ini, diperlukan narasumber serta pemateri dari kalangan akademisi maupun praktisi yang dapat memberikan materi dan pendampingan kepada para pelaku UMKM. Oleh karena itu, dosen dan mahasiswa Prodi Manajemen Institut Teknologi Indonesia memberikan materi dan pendampingan pada UMKM Kota Tangerang Selatan yang dapat bermanfaat untuk mengembangkan bisnis UMKM tersebut. Pemberian materi dan pendampingan pelaku UMKM oleh akademisi yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang Selatan ini sejalan dengan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi nomor lima yaitu ‘Hasil kerja Dosen digunakan oleh Masyarakat atau mendapat rekognisi intemasional’, dimana hasil materi yang telah dibuat oleh Dosen dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM sebagai panduan untuk menghadapi tantangan dalam mengembangkan bisnisnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen dan mahasiswa prodi manajemen menyasar masyarakat yang merupakan pelaku UMKM di Kota Tangerang Selatan. Ketatnya persaingan bisnis yang dialami UMKM terutama di Tangerang Selatan membuat pelaku UMKM harus memiliki strategi bisnis yang tepat sasaran agar dapat mempertahankan bisnisnya. Oleh karena itu, diadakan pelatihan perencanaan strategi bisnis untuk UMKM di Tangerang Selatan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT. Para pelaku UMKM kedepannya diharapkan mampu menganalisis keadaan bisnisnya serta menimuskan strategi bisnis yang teararah. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pemberian materi. Pelatihan dilakukan dengan memberikan materi mengenai apa itu analisis SWOT dan bagaimana analisis SWOT bisa digunakan sebagai metode untuk menentukan strategi bisnis, yang dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab. Pemberian materi diharapkan menjadi upaya yang baik dalam mengenalkan analisis SWOT dan meningkatkan rasa percaya diri pelaku UMKM untuk merumuskan strategi bisnis menggunakan pendekatan SWOT.

Pelatihan dilaksanakan setelah pengisian kuesioner selesai. Pelatihan dilakukan dengan metode penyampaian materi dari modul yang telah disiapkan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Manajemen Institut Teknologi Indonesia lalu diakhiri dengan tanya jawab serta diskusi dengan pelaku UMKM. Modul materi berjudul “Analisis SWOT dan Implementasinya dalam Pengembangan Bisnis UKM”. Materi dibuka dengan menyampaikan tujuan pelatihan terlebih dahulu, yaitu agar peserta pelatihan memahami konsep analisis SWOT, menerapkan analisis SWOT dalam konteks bisnis, serta dapat mengidentifikasi strategi pengembangan bisnis berdasarkan hasil analisis SWOT. Suasana pelatihan analisis SWOT bagi UMKM Tangerang Selatan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pemaparan Materi pada Pelatihan Analisis SWOT UMKM Tangerang Selatan

Setelah pelatihan selesai, diadakan kunjungan tambahan untuk follow up manfaat yang didapatkan pada pelaku UMKM setelah mengikuti pelatihan serta input saran bagi pelatihan berikutnya. Pelaku UMKM yang dikunjungi adalah Ibu Royanih yang menjual keripik usus. Beliau mengatakan bahwa materi tersebut bermanfaat baginya yang ingin mempekerjakan karyawan untuk UMKM yang sudah mulai berkembang. Dikarenakan adanya peningkatan pesanan namun beliau hanya sendirian dalam mengerjakan pesanan keripik usus, maka ada rencana untuk mempekerjakan karyawan. Pelatihan ini bermanfaat untuk menganalisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman bisnisnya kedepan apabila menambah karyawan. Beliau juga menyarankan untuk pelatihan berikutnya mengenai Manajemen Keuangan terutama bagi UMKM yang memiliki karyawan. Dokumentasi kegiatan follow up pada pelaku UMKM dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Kegiatan Follow Up Hasil Pelatihan pada Pelaku UMKM

Strategi bisnis yang terarah dapat menguntungkan para pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan bisnis kedepannya. Pelatihan analisis SWOT dapat digunakan sebagai cara untuk membuat strategi bisnis pelaku UMKM Tangerang Selatan. Pelatihan diadakan dengan memberikan materi serta tanya jawab. Hasil kuesioner yang dibagikan ke peserta pelatihan sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan petunjuk mengenai strategi bisnis menggunakan pendekatan SWOT serta menimbulkan kepercayaan diri pelaku UMKM Tangerang Selatan yang menjadi peserta pelatihan untuk menggunakan analisis SWOT.

By Setyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *