Verra Victoria menjelaskan memulai bisnis ekspor di tahun 2017, awal-nya mengirim sample kecil-kecil lalu mengirimkan harga saat panen ke pembeli potensial di luar negeri. Di tahun 2017 tidak mudah mendapatkan buyer dari luar negeri, kita harus proaktif secara pribadi melalui pameran-pameran dan kegiatan misi dagang.

Sampai akhirnya perlahan-lahan saya mulai bisa mengetahui pasar internasional dengan kebutuhan mereka akan Kopi Indonesia dan produk Indonesia sangat tinggi. Saya mulai fokus menawarkan produk-produk lokal. Terutama produk hasil pertanian dan perkebunan dari Indonesia. Mengingat Negara kita adalah Negara yang kaya dengan hasil buminya.

Bekerjasama dengan beberapa koperasi kelompok tani, saya memperkuat supply di hilir untuk bisa memenuhi kebutuhan para pembeli di Luar Negeri. Varian kopi di Indonesia sangat beragam, sehingga kita harus memiliki pengetahuan yang baik akan hal tersebut. Tidak bisa asal jual saja, pungkas Verra Victoria yang memulai bisnisnya di awal usia 30 tahun sebagai Founder PT Bima Tikhe Berkat.

Untuk bisa dikenal dan direferensikan, kita harus memiliki pengalaman yang baik mulai dari hilir sampai ke proses export, jelasnya. Pasar China adalah pasar yang besar saya ingin perlahan-lahan fokus untuk bisa memasuki pasar negara Tiongkok. Tentunya tidak bisa sendiri, kita harus memiliki Local Partner yang akan saling mensupport dalam mempromosikan kopi & komoditas dari Indonesia.

Membawa perusahaan lokal yaitu PT Bima Tikhe Berkat dan Lokal Brand Pulau Coffee yang tergolong masih junior jika dibanding perusahaan trading lain-nya, saya bangga sudah bisa digandeng oleh partner lokal di China. Tidak hanya itu saja , di kwartal pertama ini , perusahaan yang saya kelola ini sudah bisa menembus pasar Malaysia untuk produk Coconut Cream salah satu brand lokal di Indonesia. Kami bekerjasama dengan Distributor Tunggal di Negara tersebut , yang produksi nya masih di dalam Negeri.

Kami mampu melakukan penjualan 5000 Box Coconut Cream atau setara 160.000 piecea Santan Instant dari salah satu brand tersebut ke negeri tetangga, yaitu Malaysia dan Repeat Order. Rasanya produk Indonesia hampir sebagian besar bisa dipasarkan di pasar Internasional dan ini peluang bagi para Eksportir Indonesia untuk semangat menyumbangkan Devisa ke Negara. “The World is Flat” semua sudah mudah diakses dalam mencari pasar Internasional, selama kita ber-ikhtiar semuanya akan terasa mudah dilalukan, jelasnya dengan penuh semangat.

By Setyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *